oleh Anthony de Mello SJ
SETAN DAN TEMANNYA
Pada suatu hari setan berjalan-jalan dengan seorang
temannya. Mereka melihat seseorang membungkuk dan memungut
sesuatu dari jalan.
'Apa yang ditemukan orang itu?' tanya si teman.
'Sekeping kebenaran,' jawab setan.
'Itu tidak merisaukanmu?' tanya si teman.
'Tidak,' jawab setan. 'Saya akan membiarkan dia
menjadikannya kepercayaan agama.'
Kepercayaan agama merupakan suatu tanda, yang menunjukkan
jalan kepada kebenaran. Orang yang kuat-kuat berpegang pada
penunjuk jalan, tidak dapat berjalan terus menuju kebenaran.
Sebab, ia mengira seakan-akan sudah memilikinya.
SANG GURU TIDAK TAHU
Seorang pencari kebijaksanaan menghampiri seorang murid
dan bertanya dengan penuh hormat: 'Apa makna hidup
manusia?'
Murid itu lalu mempelajari tulisan Gurunya dan dengan
yakin menjawab dengan kata-kata sang Guru sendiri: 'Hidup
manusia tidak lain daripada ungkapan kelimpahan Tuhan.'
Ketika pencari kebijaksanaan itu bertemu dengan sang Guru
sendiri, ia mengajukan pertanyaan yang sama. Sang Guru
menjawab: 'Aku tidak tahu.'
Pencari kebijaksanaan berkata: 'Aku tidak tahu.' Hal itu
menandakan kejujuran. Sang Guru berkata: 'Aku tidak tahu.'
Hal itu menandakan pemikiran mistik, yang mengetahui segala
sesuatu dengan cara tidak mengetahuinya. Murid berkata: 'Aku
tahu.' Hal itu menandakan kebodohan dalam bentuk pengetahuan
pinjaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar